Senin, 31 Desember 2012

MEMINTA PERLINDUNGAN DAN MEMBERI SESAJI PADA JIN


Ibu Katsir menyampaikan dalam kitab tafsirnya bahwa pada mulanya Jin itu takut pada manusia, sebagaimana manusia sekarang ini takut pada jin. Apabila rombongan manusia berhenti disatu tempat maka para jin yang menghuni tempat itu berlarian ketakutan membubarkan diri. Mereka hanya berani mengamati dari jauh apa yang akan dilakukan oleh rombongan manusia itu.
Mereka tercengang ketika pemimpin  rombongan itu berseru:” Wahai penguasa lembah ini kami mohon perlindungan padamu dari berbagai bahaya dan kejahatan yang ada dilembah ini”. Mereka saling berbisik :” Lihatlah rupanya manusiapun takut pada kita sebagaimana kita takut pada mereka”. Akhirnya jin itupun mendekati manusia dan mulai berani mendatangkan berbagai gangguan pada mereka.
Diantara Jin itu ada yang berhasil masuk ketubuh salah seorang dari rombongan itu , kemudian dia mulai membual bahwa dialah penguasa daerah itu, ia akan melindungi rombongan tersebut  asalkan mau memberi tumbal atau korban berupa sesajen. Rombongan manusia itu percaya pada jin yang masuk ketubuh orang tersebut  dan mulai menuruti semua permintaan jin tersebut, mulai dari menyembelih ayam cemani, menamam kepala kerbau, menyuguhkan bunga tujuh rupa dan lain sebagainya. Inilah asal muasal munculnya berbagai ritual musyrik diseluruh pelosok bumi ini.
Di indonesia ritual musyrik seperti ini masih banyak kita dapati dalam rangka  minta keselamatan dan perlindungan dari jin penguasa suatu daerah. Ketika mau membangun rumah , jembatan atau bangunan lainnya diadakan upacara menaman kepala kerbau. Di Minang kabau ketika masih kecil  dulu saya melihat orang yang menyembelih ayam ketika akan membangun rumah kemudian darah ayam tersebut ditebar disekeliling rumah yang akan dibangun. Nelayan ditepi pantai juga sering memberikan sesaji ke laut agar tangkapannya banyak.
Jalan tertentu yang sering meminta korban kecelakaan juga tidak luput dari kegiatan musyrik ini. Berdasarkan informasi dari dukun, paranormal atau  beberapa orang yang kesurupan jin dilakukanlah ritual memberikan sesajen ditempat yang dianggap angker tersebut. Orang yang meminta tolong pada penguasa makam atau tempat keramat juga sering melakukan berbagai ritual musyrik. Perbuatan musyrik mempersekutukan Allah dengan sesuatu merupakan perbuatan yang amat dibenci dan dimurkai Allah sebagaimana disebutkan dalam surat An Nisa’ 116
 116. Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.  (An Nisa’ 116)

Allah mengancam para pelaku musyrik dengan neraka jahanam sebagaimana disebutkan dalam surat al bayyinah ayat 6
6. Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik  (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (Al Bayyinah 6)
Walaupun Allah membenci dan  mengancam para pelaku musyrik ini dengan neraka jahanam , perbuatan ini tetap saja marak dilakukan orang . Di Indonesia masih banyak daerah dan adat istiadat masyarakat yang  melakukan kegiatan atau ritual musyrik ini. Mereka memberikan persembahan berupa kurban hewan, sesaji , makanan , buah buahan bagi penguasa ghaib didaerah itu.
Beberapa kegiatan dan tradisi musyrik yang dilakukan masyarakat di Pulau jawa antara lain yang ditulis ustadz Abulfaruq Ayip Syafrudin di majalah Asyariah edisi 67 sebagai berikut :
Di desa Pendem kecamatan Sumberlawang, Sragen terdapat sebuah bukit yang disebut Gunung Kemukus. Malam jum’at Pon merupakan malam keramaian . . Manusia berdatangan ke Gunung Kemukus dalam rangka menjalani laku tirakat ngalap berkah di makam yang ada di tempat itu. Makam di perbukitan yang berada di tengah Waduk Kedungombo ini, konon merupakan makam Pangeran Samodra dan Nyai Ontrowulan. Ritual ngalap berkah di Gunung Kemukus diawali dengan prosesi penyucian di Sendang Ontrowulan. Setelah itu, dengan dipandu juru kunci, para peziarah dibimbing guna melakukan ritual sajen. Yaitu, menyerahkan uborampe (perlengkapan sajen) dalam bentuk sebungkus kembang telon, dupa ratus atau kemenyan, dan uang wajib. Dengan uborampe inilah juru kunci akan memohon kepada yang mbaurekso di Gunung Kemukus. (Sajen dan Ritual Orang Jawa, Wahyana Giri MC, hlm. 94—96)
Perilaku mistik lainnya juga dilakukan oleh sebagian masyarakat Yogyakarta, mereka melakukan acara labuhan yaitu sesaji ritual dengan tujuan untuk melestarikan hubungan yang telah lama terjalin antara pihak tertentu dengan kanjeng Ratu Kidul penguasa laut selatan. Sesaji untuk penguasa laut selatan diadakan di Parangkusumo. Sesaji diletakkan pada satu tempat yang disebut petilasan, yaitu tempat terjadinya pertemuan antara Panembahan Senopati dan Kanjeng Ratu Kidul yang memiliki patih bernama Nyai Rara Kidul. Antara Panembahan Senopati dan Kanjeng Ratu Kidul terjalin perjanjian di mana Kanjeng Ratu Kidul berjanji melindungi Panembahan Senopati beserta seluruh keturunannya.
Pelaksanaan doa dilakukan di tempat tersebut dan sesaji pun ditaruh di tempat itu. Juru kunci Parangkusumo mengucapkan, “Perkenankanlah saya, Kanjeng Ratu Kidul untuk menyampaikan sesaji Labuhan kepada Paduka, … untuk keselamatan hidup, kehormatan kerajaan, dan keselamatan rakyat serta negeri Ngayogyakarta Hadiningrat.” Setelah mengucapkan mantra, sesaji itu pun dibawa ke laut. Beberapa sesaji diempaskan ombak kembali ke pantai dan diperebutkan oleh masyarakat. Mereka berkeyakinan bahwa sesaji tersebut memiliki daya untuk memberikan keselamatan, kesehatan, dan kehidupan yang lebih baik bagi mereka yang mendapatkannya.
Upacara Labuhan lainnya juga dilakukan di Gunung Merapi, dan Gunung Lawu (Karanganyar, Jawa Tengah).  Ritual Labuhan lainnya dilaksanakan setiap tanggal 30 Rejeb (penanggalan Jawa). Upacara ritual ini banyak dikunjungi oleh orang guna ngalap berkah. Sesaji ditujukan kepada Eyang Kanjeng Pangeran Sapujagad, Pangeran Anom Suryangalam, Eyang Kyai Udononggo, Nyai Udononggo, dan Kyai Jurutaman. Tempat tinggal mereka ada di beberapa tempat di Merapi, seperti di Turgo, Plawangan, dan Wukir Rinenggo di dekat Selo. Upacara doa dilakukan di Kinahrejo, dipimpin oleh abdi dalem kraton, Mas Ngabehi Suraksohargo alias Mbah Maridjan. Sesaji diletakkan di satu tempat bernama Kendit, letaknya di lereng selatan Gunung Merapi. Uborampe (perlengkapan sesaji) terdiri dari kain, setagen, minyak wangi, kemenyan, dan lain-lain.
Ritual Labuhan lainnya dilakukan di Desa Nano, letaknya di lereng Gunung Lawu. Sesaji dikirim ke desa tersebut lalu dibawa oleh delapan orang penduduk asli daerah tersebut. Dipilihnya delapan orang dari penduduk asli daerah itu karena mereka memiliki hubungan spiritual dengan yang mbaurekso (penguasa) Gunung Lawu. (Upacara Tradisional Jawa Menggali Untaian Kearifan Lokal, Dr. Purwadi M. Hum, hlm. 75—78) Upacara ritual semacam yang dipaparkan di atas terjadi di mana-mana. Sebut saja upacara ritual Yudnya Kasada yang dilakukan masyarakat Tengger di kawasan Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Upacara ini dilakukan pada setiap purnama bulan Kasada. Upacara dilakukan menjelang fajar. Saat itulah, masyarakat Tengger (terkhusus yang menganut agama Hindu) mengangkut ongkek (wadah) berisi sesajen yang akan dilarung ke kawah Bromo. Uborampe sesajen ini berisi pisang, labu, cabai, jagung, dan hasil pertanian lainnya.
Di Pelabuhan Lorens Say, Maumere, masyarakat Nasrani di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, mengadakan upacara Parehoba, yaitu menyuguhkan sesajen berupa telur, arak, dan beras kepada penguasa laut dan roh leluhur. Mereka meminta keselamatan kepada penguasa laut dan roh leluhurnya.
Upacara sejenis terjadi di Kabupaten Subang, Jawa Barat, tepatnya di Muara Belanakan. Masyarakat nelayan di daerah ini melakukan ruwatan atau sedekah laut. Bentuknya dengan menyuguhkan sajen berupa kepala kerbau dan darahnya, serta makanan lainnya. Di Flores Tengah, kalangan Suku Lio juga mengadakan ritual semacam ini. Sesajen atau kuwiroe (menurut istilah masyarakat Suku Lio) adalah sebentuk ritual yang ditujukan kepada para dewa, roh, atau arwah nenek moyang. Tujuannya tentu saja dengan sebuah keyakinan bahwa dengan kuwiroe tersebut diharapkan arwah-arwah leluhur bisa memberi perlindungan hidup kepada mereka.
Itu hanya sebagian ritual musyrik yang dilakukan sebagaian masyarakat Indonesia, didaerah lain masih banyak hal serupa yang dilakukan masyarakat. Kadang kala mereka masih mencampurkan yang hak dan yang bathil, walaupun mereka sudah memeluk agama islam diantara mereka masih ada yang ikut ikutan melakukan ritual tersebut, karena menganggap itu merupakan  adat nenek moyang mereka yang perlu dilestarikan.
Pada dasarnya semua kegiatan ritual  yang dilakukan untuk yang mbaurekso atau penguasa ghaib pada suatu tempat termasuk perbuatan musyrik mempersekutukan Allah.  Disadari atau tidak mereka telah menyembah Jin, sebagaimana telah disebutkan Allah  dalam surat Saba ayat 40-41:
40. Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat: “Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?.” 41. Malaikat-malaikat itu menjawab: “Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu (Saba 40-41)
Pada tempat tertentu yang dianggap angker seperti jembatan, pintu air, makam keramat, petilasan , danau, waduk ,  masyarakat setempat juga sering melakukan ritual memberikan sesaji mohon keselamatan pada penguasa tempat itu. Biasanya ritual itu dilakukan atas permintaan jin yang berhasil masuk kedalam tubuh seseorang. Ketika terjadi kecelakaan yang meminta korban jiwa maka Jin penghuni tempat itu masuk kedalam tubuh orang yang lemah dan ia mulai membual, bahwa ialah yang menyebabkan semua itu.  Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi ia minta agar diberikan sesaji berupa kepala kerbau, buah buahan atau sesajen lainnya. Masyarakat yang merasa takut kemudian memenuhi permintaan jin itu, maka terjadilah kegiatan ritual rutin seperti itu pada saat yang telah ditentukan oleh jin penguasa tempat itu. Jin merasa senang karena mereka berhasil mempedaya manusia yang katanya derajatnya lebih tinggi dari mereka.
Salah satu kegiatan ritual yang disebut sedekah bumi dilakukan oleh masyarakat setempat dengan menanam kepala kerbau di pintu air KO delapan  didesa Tirtamulya Karawang, dengan harapan yang mbaurekso akan mendatangkan kemakmuran bagi sawah mereka yang diairi dari pintu air tersebut. Team Dua Dunia dari Trans 7 yang dipimpin ustadz Hakim Bawazir berusaha mengungkap kegiatan ritual itu dengan mengajak berdialogh Jin yang menguasai tempat itu.
Jin penghuni pintu air itu merasa senang bahwa mereka telah berhasil mempedaya masyarakat disitu untuk melakukan semua kegiatan  ritual tersebut. Semua itu adalah perbuatan musyrik yang dilarang agama. Untuk jelasnya silahkan ikuti video dialog dengan jin pada video berikut dibawah ini.
,
PERSEBAHAN KEPALA KERBAU DI PINTU AIR KO DELAPAN
Banyak masyarakat awam yang kurang pengetahuan agamanya melakukan ritual musyrik ini, mereka merasa itu adalah adat leluhur atau nenek moyang yang harus dilestarikan. Padahal semua itu merupakan kegiatan musyrik yang dilarang Allah. Tanpa disadari mereka sudah menjadi budak dari golongan Jin sebagimana disebutkan  dalam surat Saba’ ayat 41 diatas.

Minggu, 11 Maret 2012

Artikel Alam Jin



1. Ikuti panduan Al-Qur’an dan as-Sunnah, jangan cari referensi sembarangan untuk alam Jin agar tidak tersesat di jalan. Setiap informasi tentang alam Jin yang tidak bersumber dari keduanya harus kita tolak, apalagi info itu bertentangan dengan keduanya.
Kita tidak boleh mendahului ketentuan al-Qur’an dan as-Sunnah atau berseberangan dengan keduanya. Allah berfirman dalam al-Qur’an:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Wahai orang orang yang beriman janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertaqwalah kalian kepada Allah sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui”. (QS. al-Hujurat 49:1).
2. Jin punya misi hidup yang sama dengan manusia. Allah menciptakan Jin dan manusia untuk beribadah kepada-Nya,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Tidaklah Aku menciptakan Jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku”. (QS. adz-Dzariat 51:56).
3. Jin diciptakan dari percikan api yang sangat panas, sebagaimana yang dijelaskan dalam al-Qur’an.
وَخَلَقَ الْجَانَّ مِن مَّارِجٍ مِّن نَّارٍ 
“Dan dia (Allah) menciptakan Jin dari percikan api neraka”. (QS. ar-Rahman 55:15).
4. Jin adalah ummat seperti halnya manusia, ada yang baik dan ada yang jahat, ada yang mukmin dan ada yang kafir. Mereka bertingkat tingkat, seperti yang dijelaskan oleh Allah,
وَأَنَّا مِنَّاالصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَلِكَ كُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا
“Dan sesungguhnya di antara kami (Jin) ada yang sholeh dan di antara kami ada yang tidak demikian kami berbeda beda jalan hidup kami”. (QS. al-Jin 72:11).
5. Iblis adalah termasuk komunitas Jin, karena ia membangkang perintah Allah maka disebut dengan Iblis. Ia bukanlah dari golongan malaikat. Sebagaimana yang ditegaskan oleh Allah,
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ
“Dan ketika kami katakan kepada para malaikat bersujudlah kalian kepada Adam, maka bersujudlah mereka semua kecuali Iblis adalah dia dari golongan Jin maka dia durhaka dari perintah tuhannya”. (QS. al-Kahfi 18:50).
6. Jin bisa melihat wujud asli manusia sedangkan manusia tidak bisa melihat wujud asli Jin, kecuali kalau dia menampakkan diri (berubah wujud). Seperti yang difirmankan Allah,

إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ

“Sesungguhnya dia (Iblis) dan bangsanya bisa melihat kalian wahai manusia dan kalian tak bisa melihat mereka”. (QS. al-A’raf 7:27).

Rasulullah bersabda, “Jika kalian mendengar lolongan anJing atau ringkikan keledai di malam hari, maka berlindunglah kepada Allah. Karena mereka (hewan tersebut) melihat apa yang tidak bisa kalian lihat.” (HR. Abu Daud).
7. Syetan itu sifat. Syetan bukan sosok makhluk tersendiri, tapi hanyalah sifat dan sebutan bagi setiap pembangkang dari golongan Jin dan manusia, dan sebagai musuh bagi setiap orang beriman. Terkadang Allah menyebut Iblis dalam al-Qur’an dengan sebutan syetan. Allah berfirman,
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نِبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الإِنسِ وَالْجِنِّ 
“Dan demikianlah kami jadikan bagi setiap nabi itu musuh, yaitu syetan-syetan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) Jin”. (QS. al- An`am 6:112).
8. Haram minta pertolongan kepada Jin. Meminta pertolongan Jin atau kerjasama dengan mereka hukumnya haram, karena Jin tidak akan pernah membantu manusia kecuali dengan imbalan. Allah berfirman,
وَأَنَّهُ كَانَرِجَالٌ مِّنَ الْإِنسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا  
“Dan sesungguhnya ada sekelompok laki laki dari manusia meminta pertolongan kepada laki laki dari kelompok Jin maka bertambalah bagi mereka kesesatan”. (QS. al-Jin 72: 6).
9. Jaminan perlindungan dari Allah. Orang yang beriman dan tidak mencampuri keimanan mereka dengan syirik mereka mendapat jaminan perlindungan dari Allah dari kejahatan Jin. Al-Qur’an menyatakan,
الَّذِينَ آمَنُواْ وَلَمْ يَلْبِسُواْ إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُوْلَـئِكَ لَهُمُ الأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ  
“Dan orang orang yang beriman dan tidak mencampuri keimanan mereka dengan kesyirikan, mereka akan mendapatkan keselamatan dan mereka itulah oarang orang yang di beri petunjuk”. (QS. al-An`am 6:82).
10. Gangguan Jin itu mushibah. Orang mukmin yang terkena gangguan Jin berarti mushibah yang menjadi ujian dari Allah, maka kita harus membantunya dan jangan mencibir atau mengucilkannya. Gangguan Jin pada seseorang itu seperti sakit medis (fisik) yang dialami seseorang. Jika Allah tidak menghendaki gangguan itu terjadi, maka tak akan terjadi. Jika Dia menghendaki, maka terjadilah.
وَمَا هُم بِضَآرِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللّهِ 
“Dan mereka (para tukang sihir) tidak bisa memberi madharat (bahaya) dengan sihirnya pada seorangpun kecuali dengan izin Allah.”. (QS. al-Baqarah 2:102).
11. Kesurupan Jin pada manusia itu benar adanya, bukan mitos atau takhayul. Jin bisa masuk dalam tubuh manusia dan mengalir dalam tubuhnya melalui aliran darah. Rasulullah bersabda,
“Sesungguhnya syetan mengalir dalam tubuh manusia melalui aliran darah”. (HR. Muslim).
12. Gangguan Jin pada manusia merupakan perbuatan zhalim. Gangguan Jin terhadap manusia dengan masuk ke dalam jasadnya adalah tindakan zhalim yang harus di hentikan untuk keselamatan yang dizhalimi dan yang menzhalimi. Rasulullah bersabda,
“Tolonglah saudaramu yang menzhalimi dan yang terzhalimi, para shahabat bertanya : ‘Ya Rasullallah bagaimana cara menolong orang yang menzhalimi?’ Jawab Beliau, “Hentikan ia dari perbuatan zhalimnya”. (HR. Bukhari dan Muslim).
13. Ruqyah syar’iyah solusi cerdas dan tepat serta aman. Jika kita atau orang lain diganggu Jin, obatilah dengan terapi ruqyah yang syar’iyah (sesuai tuntunan Rasulullah). Ruqyah syar’iyyah adalah terapi solutif yang tepat dan dijamin aman dari kesyirikan.
Alllah berpesan:
وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Dan jika kamu ditimpa suatu gangguan syetan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al-A’raf 7:200).
‘Aisyah ra. bercerita, ketika Rasulullah masuk rumahnya, saat itu dia sedang mengobati atau meruqyah seorang wanita. Maka beliau bersabda: ”Obatilah ia dengan al-Qur’an”. (Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya).
14. Jihad dengan praktik Ruqyah syar’iyah. Terapi ruqyah syari`yyah adalah bagian dari jihad fi sabilillah, karena kita melawan para tukang sihir, para dukun sesat, serta melawan kejahatan musuh Allah, yaitu syetan atau Jin zhalim. Maka jangan asal ruqyah, pastikan terapi ruqyah yang kita pilih adalah yang syar’iyah. Karena di luaran sana banyak praktik ruqyah syirik/ruqyah syar’iyah gadungan. Mari kita dukung praktik ruqyah syar’iyah untuk mengikis bejibunnya praktik perdukunan yang marak di masyarakat. Allah berfirman,
الَّذِينَ آمَنُواْ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَالَّذِينَ كَفَرُواْ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ فَقَاتِلُواْ أَوْلِيَاء الشَّيْطَانِ إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا  
“Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syetan itu, karena sesungguhnya tipu daya syetan itu adalah lemah”. (QS. an-Nisa’4:76).
15. Jin makhluk ghaib tapi tidak mengetahui segala keghaiban. Jin walaupun masuk dalam kategori makhluk ghaib, tapi tidak serta merta mereka tahu segala yang ghaib. Mereka punya keterbatasan seperti halnya manusia. Jin mengakui sendiri akan kelemahan dan keterbatasan mereka tersebut seperti yang diberitakan Allah dalam al-Qur’an:
وَأَنَّا لَا نَدْرِي أَشَرٌّ أُرِيدَبِمَن فِي الْأَرْضِ أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًا
“Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi, ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka”.(QS. Al-Jin 72:10).
Di ayat yang lain Allah menyatakan,
فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَى مَوْتِهِ إِلَّا دَابَّةُ الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنسَأَتَهُ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ أَن لَّوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا فِي الْعَذَابِ الْمُهِينِ  
“Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, Jin baru mengetahuinya. Kalau sekiranya mengetahui hal yang ghaib tentulah mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan”. (QS. Saba’34:14).
Penutup
Masalah ghaib tidak hanya seputar kehidupan Jin dan syetan sebagaimana yang banyak diekspos oleh media massa akhir-akhir ini. Karena Jin dan syetan hanya bagian kecil dari masalah keghaiban yang sangat luas cakupannya. Adanya Allah dan para malaikat-Nya, Surga dan neraka, kehidupan di alam barzakh, kebangkitan manusia di padang makhsyar adalah termasuk keghaiban yang tidak diketahui manusia atau Jin, tapi harus dipercayai dan dijadikan sebagai pilar-pilar iman. Semua itu menjadi rahasia Allah dan Rasul yang telah diberi wahyu tentangnya.
Dan masih banyak hal yang berkaitan dengan kehidupan kita, yang termasuk kategori ghaib karena tidak bisa kita indra dengan panca indra.
وَعِندَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لاَ يَعْلَمُهَا إِلاَّ هُوَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلاَّ يَعْلَمُهَا وَلاَ حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الأَرْضِ وَلاَ رَطْبٍ وَلاَ يَابِسٍ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ  
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula). Dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tiada suatu pun yang basah dan kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)”. (QS. al-An’am 6:59).
Dalam ayat lain, Allah menyuruh Nabi Muhammad untuk meberitahukan kepada umatnya tentang ketidaktahuannya seputar yang ghaib,
قُل لاَّ أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلاَ ضَرًّا إِلاَّ مَا شَاء اللّهُ وَلَوْ كُنتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لاَسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَاْ إِلاَّ نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ  
“Katakanlah, Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita bagi orang-orang yang beriman.” (QS. al-A’raf 7:188).
Maka dari itu, janganlah berbicara tentang hal yang ghaib bila tanpa dasar yang valid dan autentik, yaitu Syari’at Islam, termasuk berbicara seputar kehidupan Jin dan syetan agar keimanan pada yang ghaib dan aqidah kita tidak salah.
Wallahu A’lam.

Selasa, 24 Januari 2012

TANDA-TANDA TERKENA ILMU HITAM, KESURUPAN DAN GANGGUAN JIN


TANDA-TANDA ORANG TERKENA GANGGUAN JIN
Setiap penyakit dapat dikenali dari gejala-gejala atau tanda-tandanya. Berikut ini saya sebutkan beberapa tanda/gejala orang yang terkena gangguan jin, apapun jenis gangguan jin teresebut.
Tanda-tanda yang saya sebutkan dibawah ini adalah hasil pengamatan, pengalaman menangani pasien. Tidak diperlukan ilmu khusus untuk mengetahui gangguan jin pada diri seseorang. Cukup cermati atau tanda point-point dibawah ini, maka dengan mudah Anda dapat memastikan ada tidaknya gangguan jin pada diri seseorang.
Bagaimana cara menggunakan daftar gejala gangguan jin ini ?
Sederhana, silahkan baca dan cermati satu per satu, lalu perhatikan diri anda atau orang yang akan anda analisa, apakah gejala-gejala ini ada pada diri anda?
Berusahalah untuk sejujur mungkin …
jika ada gejala-gejala tersebut dibawah ini ada pada diri anda, maka kemungkinan besar ada gangguan jin dalam diri anda.
Gejala – gejala Gangguan jin pada manusia
1. Gejala pada waktu tidur :
  1. Susah tidur malam, yaitu tidak bisa tidur kecuali setelah lama/bersusah payah
  2. Susah bangun, yaitu kebanyakan tidur sehingga tidak bisa melakukan ibadah –ibadah yang diinginkan
  3. Cemas, sering terbangun pada waktu malam
  4. Mimpi buruk, mimpi melihat sesuatu yang mengancamnya lalu ingin berteriak minta pertolongan tetapi tidak bisa
  5. Mimpi melihat berbagai binatang seperti : kucing, anjing, tikus, onta, kuda, monyet, serigala, harimau dll
  6. Bunyi gigi geraham beradu pada saat tidur
  7. Tertawa, menangis, teriak, mengomel pada saat tidur
  8. Merintih pada saat tidur
  9. Mimpi seolah-olah jatuh dari tempat yang sangat tinggi
  10. Berdiri dan berjalan dalam keadaan tidur dan tanpa kesadaran
  11. Mimpi berada dalam lingkungan pemakaman,didalam kuburan, tempat sampah atau jalan yang mengerikan
  12. Mimpi melihat orang aneh seperti tinggi sekali, pendek sekali, putih sekali, hitam sekali
  13. Mimpi sangat menyeramkan/melihat hantu
  14. Mimpi denga lawan jenis/sama jenis yang sam berkali-kali dan ingin bertemu dengan orang yang dimimpikan
  15. Mimpi seakan tertindih benda yang sangat berat ( Tidihan-bhs Jawa) dan sulit untuk melepaskan
  16. Mendengkur sangat keras
  17. Mimpi melihat/bertemu dengan keluarga yang sudah mati,melihat mayat
  18. Mimpi berada dalam abad lampau
  19. Mimpi terjadi peristiwa dan keesokan harinya terjadi peristiwa yang sama dalam mimpi
2. Gejala – gejala Pada wktu terjaga
  1. Sering was – was/ketakutan
  2. Suka marah – marah/ emosi tidak terkendali
  3. Dorongan kuat untuk bermaksiat
  4. Lesu dan malas sekali untuk beribadah
  5. Sulit sekali untuk khusu’ dalam sholat ( susah untuk mengingat sudah berapa rokat yang sudah kerjakan )
  6. Suka sekali menghayal, melamun, mengurung diri
  7. Selalu pusing tidak disebabkan oleh penyakit pada kedua mata, telinga, hidung, gigi, tenggorokan atau lambung
  8. Selalu berpaling dari dzikrullah, meninggalkan/meremehkan untuk menegakkan/melakukan sholat dan ketaatan yang lainnya
  9. Pikiran selalu linglung, selalu sedih tanpa sebab, jantung deg-degkan tanpa sebab,kesurupan
  10. Merasa ada yang mengikuti, mengejar ingin membunuh/mengancam, merasa akan kedatangan seseorang/beberapa orang, merasa akan dilamar seseorang, merasa ada yang mengajak bicara, mendengar bisikan – bisikan agar melakukan sesuatu ( membunuh, memperkosa/bersetubuh dengan anggota keluarga, memukul,bunuh diri dengan meloncat sungai/gedung bertingkat/melintasi rel kereta api diwaktu kereta api lewat)
  11. Sering mendengar orang memanggil namanya
  12. Sering mencium bau-bauan : wangi( kembang/bunga, menyan/dupa, busuk, anyir,dll )
  13. Melihat benda – benda seolah – olah bergerak, berputar, terbalik, miring
  14. Melakukan tindakan – tindakan yang aneh/konyol tanpa disadari
  15. tiba-tiba dapat meramal/membaca pikiran orang lain/mengetahui apa yang akan terjadi
  16. Cemas dan Paranoid ( takut yang berlebihan )
  17. Melihat penampakan makhluk halus atau merasakan keberadaan mekhluk halus
  18. Rasa sakit pada salah satu anggota badan namun setelah periksa ke dokter tidak terdapat penyakit secara medis/dokter tidak sanggup mengobatinya
Tanda-tanda diatas adalah sebagian dari tanda gangguan jin. Masih banyak lagi tanda-tanda yang belum tercantum.
Cara mengenali gangguan jin sangat beragam namun secara umum kita dapat mengenalinya melalui mimpi, kondisi fisik, perasaan/mental, kondisi rumah, latar belakang keluarga bahkan dari WAJAH orang tersebut.
Benar, kita dapat mengenali gangguan jin pada orang tersebut dari WAJAHnya, tanpa kita melihat jin itu sendiri. bagaimana bisa? Sebenarnya gangguan jin sama dengan gangguan medis. sakit medis yg kita alami sering kali dapat kita kenali tandanya dari kondsi fisik kita, warna kulit, lidah, kuku jari dan raut muka kita dan iris mata kita. Jika anda pernah membaca diagnosa penyakit dalam akupuntur, anda pasti paham hal ini. Demikianlah, halnya dengan gangguan jin.jika jin telah ada dalam diri kita maka akan nampak tandanya di wajah kita. Dengan banyak mengamati, kita akan mudah mengenalinya.